
Obligasi adalah instrumen investasi aman dengan pendapatan tetap. Simak pengertian, jenis, dan tips investasi obligasi untuk pemula.
Bagi pemula yang baru mengenal dunia investasi, obligasi sering kali terdengar asing dibandingkan saham atau reksa dana. Padahal, obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup aman, stabil, dan cocok untuk investor yang menginginkan pendapatan tetap.
Artikel ini akan membahas apa itu obligasi, jenis-jenisnya, cara kerjanya, serta tips berinvestasi obligasi agar pemula bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.
1. Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, seperti pemerintah atau perusahaan, kepada investor.
- Investor yang membeli obligasi berarti meminjamkan uang kepada penerbit obligasi.
- Sebagai gantinya, investor akan menerima bunga (kupon) secara berkala, serta pengembalian pokok saat jatuh tempo.
Contoh sederhana: Jika kamu membeli obligasi Rp10 juta dengan kupon 6% per tahun, maka kamu akan menerima Rp600 ribu per tahun hingga masa jatuh tempo, plus modal awal dikembalikan.
2. Jenis-Jenis Obligasi
a. Berdasarkan Penerbit
- Obligasi Pemerintah: Diterbitkan oleh negara untuk membiayai pembangunan. Relatif aman karena dijamin pemerintah.
- Obligasi Korporasi: Diterbitkan perusahaan untuk ekspansi atau kebutuhan modal. Risiko lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah.
b. Berdasarkan Imbal Hasil
- Fixed Rate Bond: Kupon tetap sepanjang periode obligasi.
- Floating Rate Bond: Kupon mengikuti suku bunga acuan.
c. Berdasarkan Nilai Tukar
- Obligasi Rupiah: Menggunakan mata uang lokal.
- Obligasi Valas: Menggunakan mata uang asing, biasanya USD.
3. Keunggulan Investasi Obligasi
- Pendapatan tetap: Kupon dibayarkan secara rutin.
- Risiko lebih rendah: Terutama obligasi pemerintah.
- Diversifikasi portofolio: Cocok dikombinasikan dengan saham atau reksa dana.
- Dapat diperdagangkan: Obligasi bisa dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder.
4. Risiko Investasi Obligasi
- Risiko gagal bayar: Terutama pada obligasi korporasi.
- Risiko pasar: Nilai obligasi bisa turun jika suku bunga naik.
- Risiko likuiditas: Tidak semua obligasi mudah dijual kembali.
5. Cara Membeli Obligasi
- Lewat Bank atau Sekuritas: Banyak bank besar dan perusahaan sekuritas menyediakan layanan pembelian obligasi.
- SBN Ritel Online: Pemerintah Indonesia menerbitkan ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan SBR (Savings Bond Ritel) yang bisa dibeli secara online dengan modal mulai Rp1 juta.
- Pasar Sekunder: Membeli obligasi yang sudah diperdagangkan di bursa.
6. Tips Investasi Obligasi untuk Pemula
- Mulai dari SBN: Lebih aman dan dijamin pemerintah.
- Perhatikan jatuh tempo: Sesuaikan dengan tujuan keuangan (pendidikan, pensiun, dll).
- Cek rating obligasi: Semakin tinggi rating, semakin rendah risiko gagal bayar.
- Diversifikasi: Jangan hanya beli satu jenis obligasi, kombinasikan dengan instrumen lain.
Kesimpulan
Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang aman dan cocok untuk pemula, terutama bagi yang ingin pendapatan stabil dengan risiko lebih rendah dibanding saham. Dengan memahami cara kerja, jenis, serta risikonya, investor dapat menjadikan obligasi sebagai bagian penting dari strategi keuangan jangka panjang.
Baca juga :